Kamis, 07 Maret 2013

5 Jurus Jitu Hindari Pelanggan yang Mangkir Bayar Saat Berbisnis


5 Jurus Jitu Hindari Pelanggan yang Mangkir Bayar Saat Berbisnis
(visitslovenia.tv)
Liputan6.com, Jakarta : Dalam berbisnis pasti Anda akan menemukan pelanggan atau klien yang memiliki masalah dengan pembayaran. Padahal skema pembayaran transaksi bisnis sudah ditetapkan di awal perjanjian ketika bernegosiasi. Apesnya, mungkin ada beberapa pelanggan yang bahkan tidak mampu membayar sama sekali.

Seperti dilansir dari Inc.com, Jumat (8/3/2013), berikut lima langkah yang bisa Anda ambil untuk menghindari kejadian tersebut:

1. Buatlah jadwal pembayaran

Anda dan pelanggan harus membuat kesepakatan awal ketika memutuskan terlibat dalam sebuah transaksi bisnis. Ini dapat memberikan kontrol lebih besar terhadap kelanggengan pendapatan Anda. Pada dasarnya, pelanggan pun menyukai cara tersebut, terutama untuk proyek-proyek besar sehingga mereka bisa lebih mengendalikan pembiayaan.

2. Meminta pembayaran di muka atau DP

Kebanyakan perusahaan yang baru berdiri enggan meminta uang muka (down payment/DP karena ingin terlihat baik di mata pelanggan. Tapi, jujur dengan masalah pembayaran di muka justru lebih mendapatkan dukungan dari pelanggan Anda, tanpa melupakan komitmen perjanjian.

Meminta DP lazim terjadi oleh sebagian besar perusahaan sebagai tanda kesepakatan atau modal Anda untuk menjalankan proyek.

3. Memberi diskon untuk DP

Anda dapat menggunakan strategi penawaran diskon untuk menarik pelanggan bersedia membayar di muka. Sebagian besar orang percaya bahwa cara tersebut lebih kuat dibanding menuntut pembayaran di muka atau DP.

4. Melakukan due diligence

Anda dapat melakukan pemeriksaan kredit pelanggan Anda kepada teman yang juga mengenal pelanggan tersebut. Tak ada salahnya juga untuk mencari tahu dengan siapa saja pelanggan Anda telah bekerja atau meminta referensi yang dapat menjamin kelancaran pembayaran.

5. Percaya pada insting Anda

Terkadang feeling atau insting Anda dapat membuktikan apakah pelanggan Anda mampu membayar, meski dengan nilai tidak besar. Tapi pasti Anda juga tidak berpikir bahwa pelanggan tersebut sedang berbohong.

Ketika Anda meminta uang muka sebesar 50%, pelanggan harus menyadarinya karena sebuah pelaksanaan proyek pasti membutuhkan dana. Dan kerja sama semacam itu dapat menjadi keuntungan besar bagi kedua belah pihak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar