Minggu, 10 Maret 2013

Fatin Shidqia Janji Gak Buka Jilbab



Fatin (Foto: Muhammad Luthfi Rahman)JAKARTA - Banyak yang menganggap memakai jilbab akan memberi kesulitan beraktivitas, dan membatasi rezeki seseorang. Namun, hal itu tak berlaku bagi kontestan X Factor Indonesia, Fatin Shidqia.

"Aku enggak akan buka jilbab (meski jadi artis)," kata Fatin saat berbincang dengan Okezone, belum lama ini.

Meski tak akan membuka jilbab, dara asal Jakarta ini akan lebih selektif saat memilih peran, dia tidak mau mendapat peran yang mengharuskannya membuka jilbab. Dara 16 tahun ini hanya akan melakoni peran yang memperkenankannya memakai kerudung.

"Yang pentiung aku tetap pakai jilbab. Sekarang fokus di nyanyi dulu, kalau ada tawaran lain tetap pakai jilbab. Tapi belajar dulu, jadi bintang iklan saja susah," ungkapnya.

Keinginan Fatin tetap menutup rambutnya dengan jilbab turut mendapat dukungan, salah satunya dari grup fenomenal Slank. Saat menjadi bintang tamu di Gala Show 2 X Factor, 1 Maret lalu, Bimbim dan Kaka meminta Fatin tidak membuka jilbab dan bergoyang.

Fatin dikenal saat menyanyikan Grenade dari Bruno Mars. Dia juga sempat tampil memukau membawakan lagu "Diamonds" milik Rihanna. Keluar dari zona amannya, Fatin membawakan lagu upbeat milik Rosa berjudul "Pudar". Dan pada Gala Show 3, Fatin membawa lagu Alicia Keys "Girl On Fire". Di setiap penampilannya Fatin selalu mengenakan jilbab yang modis.
Seorang pria bernama Fendy mengaku jika dirinya telah memberikan keterangan palsu terkait kasus penganiayaan yang melibatkan nama Eza Gionino dan Ardina Rasti.
Fendy adalah pembantu rumah tangga yang sempat bekerja beberapa bulan di rumah Rasti. Selama menjaga rumah majikannya itulah, Fendy awalnya mengakui kalau ia melihat penganiayaan yang dilakukan Eza terhadap Rasti.
"Pada laporan polisi atas nama Ardina Rasti, menurut saksi, dia dipaksa oleh oknum Rasti untuk memberikan keterangan palsu, bahwasanya dia melihat ada kekerasan dan penganiayaan, padahal dia hanya mendengar," tutur kuasa hukum Fendy, Riandra Y Disastra di halaman kantor Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Jl. Proklamasi, Jakarta Pusat, Jumat (08/03) pagi.
Fendy rupanya hanya mendengar keributan setelah Eza masuk ke kamar Rasti. "Kejadian jam 4 pagi, Eza mengetuk pintu lalu dibukakan oleh saksi. Nah habis itu masuk kamar, dan dengar ada keributan," jelas Riandra. Soal bukti pintu dan kursi rusak juga tidak ada. “Beberapa hari pintu kursi masih baik saja," sambungnya.
Rasti juga diyakini memberi barang bukti palsu berupa BlackBerry ke hadapan polisi. "Karena Blackberry Rasti itu casing-nya berwarna-warni," sambung dia.
Fendy angkat bicara karena merasa tak tega dengan penderitaan yang dialami Eza. Bahkan, karena tanggung jawab moral, Fendy memutuskan berhenti bekerja setelah memberikan kesaksian palsu tersebut.
- See more at: http://www.cumicumi.com/posts/2013/03/08/33216/26/saksi-ardina-rasti-akui-beri-keterangan-palsu.html#sthash.xbKoA1sw.dpuf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar