Senin, 26 November 2012

Jimat Jokowi ahok



Jokowi ahok.....?????????


Sukses pasangan Jokowi Ahok memenangkan lebih dari 40 persen suara pada pilkada DKI putaran pertama yang diadakan pada 11 juli telah menimbulkan harapan besar dan baru bagi para pendukung dan tim sukses pasangan yang tampil sebagai calon DKI 1 dan DKI 2 dengan nomor urut tiga ini.
Saat ini ada asa dan semangat yang menggelora pada kubu pasangan ini untuk kembali mengalahkan pasangan Foke Nara di putaran dua atau grand final dengan angka yang telak. Suasana ini dapat diamati dimana-mana termasuk di sekian banyak tulisan yang mejeng di kompasiana.
Namun ada baiknya kita mengadakan sedikit kilas balik untuk mengetahui apa yang telah terjadi sampai saat ini sekaligus menentukan strategi apa yang akan dipakai pasangan Jokowi Ahok maupun pasangan incumbent Foke Nara.
Banyak faktor yang menyebabkan pasangan asal Solo dan Belitung ini berhasil menjungkirbalikan perhitungan sekian banyak lembaga survei. Salah satu yang mudah masuk ke dalam nalar adalah harapan warga akan perubahan yang seakan-mendapatkan titik terang dan jawaban dalam kebersahajaan dan rekam jejak Jokowi Ahok sebagai walikota dan bupati di daerah masing-masing..
Dengan rekam jejak ini, kesaktian lembaga survey yang mengaku independen namun ternyata bisa “dibeli” dengan dijadikan konsultan pun menjadi lumpuh. Apa lagi kalau mau main SARA, di DKI jumlah etnis Jokowi Ahok jauh lebih banyak daripada etnis Foke? .
Walau survey membuktikan bahwa 9 dari 10 lembaga menjagokan pasangan Foke Nara akan memenangkan pilkada dalam satu putaran. Namun kenyataan berupa rekapitulasi KPUD DKI berkata lain.
Selain faktor di atas, ternyata masih ada senjata pamungkas yang ikut membangun citra Jokowi Ahok. Dan di bola kristal saya ini menyimpan rahasianya.
Setelah saya terawang melalui bola kaca kristal yang tersimpan di lemari es, salah satu unsur yang menjadi jimat  Jokowi Ahok adalah trade mark baju kotak-kotak yang diperkenalkan pertama kali ketika mereka bersama-sama naik kopaja.
Dengan  jimat  Jokowi Ahok ini mereka berhasil menyihir dan membuat sebagian besar warga DKI secara sadar maupun tidak untuk mencoblos baju kotak-kotak mereka.
Tetapi apakah baju kotak-kotak bisa memenangkan putaran kedua? Saya tanya dan gosok lagi bola kristal saya. Ternyata baju itu baru merupakan setengah jalan untuk memenangkan pilkada ini. Seperti juga pakaian kita, baju hanya atasan dan masih adalagi bawahan yang harus dipakai.
Bawahan itu bisa berbentuk celana pendek, celana panjang, sarung atau pun rok disebut sebut sebagai jimat  Jokowi Ahok.
Bola kristal menjawab dengan memunculkan gambar rok yang sangat terkenal sebagai rok kotak-kotak bangsa Skotlandia yang sering tampil di Highland Gathering.
Mendapat jawaban ini, Saya pun protes kepada bola kristal dengan alasan kalau pendukung Jokowi Ahok disarankan memakai rok kotak-kotak model Skotlandia ini, tentunya pasangan ini akan kehilangan pendukung.
“Bola kristal, ini pilkada DKI, bukan pilkada kota Edinburg di pojok utara Britania sono”, protes saya.
Lantas saya pun berpaling meninggalkan bola kristal sinting dan bertanya kepada cermin ajaib yang tergantung di dinding kamar saya.
“Mirror mirror on the wall, bawahan apa yang cocok untuk Jokowi Ahok?”
Tiba-tiba saja cermin itu mengeluarkan asap dan terlihatlah bayangan Jokowi Ahok memakai baju kotak-kotak di cermin.

Mula-mula, baru setengah badan yang muncul di cermin sehingga tidak terlihat celana atau pun bawahan yang dipakai mereka. Setelah menggeser kaca ajaib seperti menggeser layar sentuh I-pad ataupun BB , barulah terlihat pakaian apa yang dipakai pasangan yang fenomenal ini.
Saya tidak dapat menahan senyum melihat Jokowi  Ahok berseragam kotak-kotak lengkap. Baju kotak-kotak sebagai atasan dan sarung kotak-kotak sebagai bawahan.
Terimakasih wahai cermin ajaib.. Akan saya sampaikan strategi pamungkas untuk putaran kedua ini. Strategi ini akan menghilangkan kampanye hitam sekaligus issue SARA. Dengan memakai sarung kotak-kotak Ahok akan berhasil memikat dan mengambil hati masyarakat muslim yang selama ini masih ragu-ragu untuk memilih pasangan Jokowi Ahok. Bagaimana tidak? Sewaktu sholat taraweh tadi malam di masjid dekat rumah, 9 dari 10 jamaah memakai sarung kotak-kotak. Tanpa disuruhpun sebagian besar masyarakat muslim sudah menjadi pendukung Jokowi Ahok.
Lantas apa strategi pasangan Foke Nara?
Ternyata bola kristal menjawab dengan gambar Foke Nara yang selalu tersenyum .Hebatnya mereka berdua juga tidak mau kalah dengan seragam baru ghamis kotak-kotak!
Kita tunggu saja hasilnya pada 22 September nanti. Apakah pasangan sarung kotak-kotak bisa menang lawan ghamis kotak-kotak? ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar