Sabtu, 19 Januari 2013

Gaji Kecil Pacu Hipertensi??


Mungkin hal ini dialami banyak orang di sekitar kita atau malah diri Anda sendiri. Mengeluh karena gaji bulanan dirasa kurang cukup untuk kebutuhan harian. Dengan kata lain, boleh jadi gajinya tidak sesuai jabatan dan status pendidikan yang sudah ditempuh. 
 
Padahal, gaji alias bayaran yang Anda terima per jam itu berperan penting bagi kesehatan jantung si pekerja. Nah, ada sebuah penelitian yang dilakukan peneliti J. Paul Leigh, di University of California, Amerika Serikat. 
 
Dari penelitian itu, Paul menemukan kaitan antara pendapatan per jam yang rendah dengan risiko tekanan darah tinggi atau hipertensi. Ini umumnya terjadi pada orang dewasa muda pria dan wanita dengan usia rata-rata 25-44 tahun. "Hipertensi biasanya menyerang kelompok usia yang lebih tua. Namun studi ini menunjukkan kalau pekerja muda yang digaji rendah harus rutin diperiksa risiko hipertensi yang mungkin dialaminya," ujar Paul Leigh dilansir The Huffingtonpost, Selasa (08/01).
 
Seperti diketahui, hipertensi meningkatkan risiko penyakit mematikan seperti stroke dan serangan jantung. Temuan tersebut kemudian dimuat dalam jurnal European Journal of Public Health
 
Untuk melakukan penelitian tersebut, Paul Leigh tidak sembarangan. Dia menggunakan data dari Panel Study of Income Dynamics periode 1999-2001, 2001-2003, dan 2003-2005. Data itu berisi informasi pekerjaan, gaji, serta informasi kesehatan lainnya dan diambil dari partisipan dengan usia rata-rata 25-65 tahun. 
 
Kesimpulan penelitian itu adalah semakin rendah gaji per jam partisipan, maka semakin tinggi risiko hipertensinya. Namun jika gaji per jam dilipatgandakan, maka risiko hipertensi partisipan juga ikut menurun 16 persen. Bahkan angka penurunan ini semakin meningkat hingga 35 persen jika partisipan mendapat kenaikan gaji. Atau paling tidak, dengan mendapat bonus tambahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar