Kegemukan alias obesitas memang
menjadi masalah besar di hampir seluruh negara
di dunia. Pasalnya, obesitas bisa membunuh tiga kali lipat
lebih banyak ketimbang kurang gizi per
tahunnya di seluruh dunia. Sehingga, hal bisa dibilang menjadi penanda
jika makan terlalu banyak berisiko buruk bagi kesehatan masyarakat
daripada kurang makan.
Penanggulangan gizi buruk di seluruh dunia berhasil ditangani dan
mencapai angka keberhasilan yang cukup signifikan. Dari penanggulangan
itu, angka kematian akibat gizi buruk turun 2/3 sejak 1990 hingga 2010.
Bisa dibilang gizi buruk terjadi karena kurangnya kesejahteraan. Nah,
kini dengan adanya peningkatan kesejahteraan justru timbul masalah baru
berupa obesitas.
Obesitas bisa terjadi akibat seseorang makan berlebih namun kurang
olahraga setiap hari. Alhasil, ukuran lingkar pinggang kian besar. "Kami
telah pergi dari dunia 20 tahun lalu dimana orang tidak mendapatkan
makan yang cukup menuju dunia sekarang yang mana banyak konsumsi makanan
tidak sehat dan terlalu banyak, hal ini membuat kita jadi sakit," ujar
ketua kesehatan lingkungan global dari Imperial College London, Dr Majid
Ezzati, seperti dikutip Telegraph, baru-baru ini.
Orang-orang dengan berat badan berlebih akibat makan terlampau banyak
membuat kesehatan mereka kian buruk dan sebagian besar meningkatkan
risiko penyakit yang terkait dengan obesitas termasuk diabetes tipe 2,
penyakit jantung, dan kanker. Obesitas sendiri telah meningkat dari
faktor risiko urutan 10 menjadi urutan 6, sedangkan tekanan darah tinggi
meningkat dari urutan 4 menjadi urutan pertama dan menyumbang sekitar 9
juta kematian setiap tahunnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar