Sabtu, 19 Januari 2013

Kegemukan Lebih Beresiko Kematian Dibanding Kurang Gizi


Kegemukan alias obesitas memang menjadi masalah besar di hampir seluruh negara di dunia. Pasalnya, obesitas bisa membunuh tiga kali lipat lebih banyak ketimbang kurang gizi per tahunnya di seluruh dunia. Sehingga, hal bisa dibilang menjadi penanda jika makan terlalu banyak berisiko buruk bagi kesehatan masyarakat daripada kurang makan.
 
Penanggulangan gizi buruk di seluruh dunia berhasil ditangani dan mencapai angka keberhasilan yang cukup signifikan. Dari penanggulangan itu, angka kematian akibat gizi buruk turun 2/3 sejak 1990 hingga 2010. Bisa dibilang gizi buruk terjadi karena kurangnya kesejahteraan. Nah, kini dengan adanya peningkatan kesejahteraan justru timbul masalah baru berupa obesitas. 
 
Obesitas bisa terjadi akibat seseorang makan berlebih namun kurang olahraga setiap hari. Alhasil, ukuran lingkar pinggang kian besar. "Kami telah pergi dari dunia 20 tahun lalu dimana orang tidak mendapatkan makan yang cukup menuju dunia sekarang yang mana banyak konsumsi makanan tidak sehat dan terlalu banyak, hal ini membuat kita jadi sakit," ujar ketua kesehatan lingkungan global dari Imperial College London, Dr Majid Ezzati, seperti dikutip Telegraph, baru-baru ini.
 
Orang-orang dengan berat badan berlebih akibat makan terlampau banyak membuat kesehatan mereka kian buruk dan sebagian besar meningkatkan risiko penyakit yang terkait dengan obesitas termasuk diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan kanker. Obesitas sendiri telah meningkat dari faktor risiko urutan 10 menjadi urutan 6, sedangkan tekanan darah tinggi meningkat dari urutan 4 menjadi urutan pertama dan menyumbang sekitar 9 juta kematian setiap tahunnya. 
 
Lebih jauh Dr Ezzati menjelaskan kalau sebenarnya ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko penyakit. Salah satunya mungkin dengan menjaga pola makan tidak berlebih dan menerapkan makan makanan sehat dan berimbang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar