Edward "Tedy" Daniels (Leonardo DiCaprio) mengakui dirinya sebagai
Marsekal AS jempolan yang mendapatkan tugas untuk menyelidiki seorang
pembunuh berantai dan juga psikopat bernama Rachel Solano. Adalah
Shutter Island, sebuah rumah sakit jiwa yang secara khusus di tempatkan
untuk orang-orang yang menderita penyakit kegilaan yang berbahaya.
Penjara sekaligus tempat rehabilitasi, seperti itulah di fungsikan rumah
sakit itu tempat Rachel Solano berada.
Namun Ted juga mempunyai visi pribadi. Hal ini terkait dengan Adrew
Leaddins seorang pembunuh yang membunuh mendiang istrinya. Ted
berkeyakinan bahwa orang itu juga berada di tempat yang sama...
|
|
Shutter Island.
Bersama Chuck Aule, Ted mendatangi pulau itu. Namun sayang, ada kesan
bahwa pihak rumah sakit sangat tertutup terhadap segala aktifitasnya.
Hal ini membuat Ted menaruh curiga karena adanya praktek illegal yang
dilakukan oleh pihak rumah sakit terhadap pasien-pasiennya sebagai
kelinci percobaan. Bahkan Ted mencium adanya aliran dana dari pihak
komunis untuk melakukan lobotomy pasien-pisen rumah sakit, kala itu
tidakan lobotomy masih diangap illegal.
Ted yang veteran Perang Dunia II masih trauma dengan kejadian-kejadian yang dilaluinya. Trauma itu berkaitan dengan pembantaian perang, kematian anaknya dan juga istrinya. >>> |
Halusinasi Ted semakin hari semakin sering terjadi sehingga membuat
pihak rumah sakit memberikan obat penenang, Ted semakin tidak yakin
dengan kewarasannya.
Dalam kegamangan, kecurigaan Ted terhadap pihak rumah sakit semakin
menajam ketika Rachel Solano yang di kabarkan menghilang bersembunyi di
sebuah goa.
Rachel membocorkan bahwa ada konsiprasi besar-besaran didalam rumah
sakit. Bahkan seorang yang waras akan di klaim gila oleh pihak rumah
sakit, sehingga pihak rumah sakit dapat leluasa melakukan
praktek-praktek illegal. Bahkan Ted mengakui bahwa dirinya telah meminum
obat dari pihak rumah sakit yang menyebabkan halusinasinya semakin
menjadi-jadi.
|
Kini Ted terjebak di sebuah pulau bernama Shutter Island yang sedang
dilanda badai dan topan. Pusat perhatiannya adalah keluar dari pulau
tersebut dan juga harus berjuang menyelamatkan kewarasannya karena pihak
Rumah Sakit Jiwa telah memberinya obat obatan yang membuatnya
berhalusinasi. Semua teka-teki, kejanggalan, keanehan dan kerancuan
antara kenyataan dan halusinasi membuat semuanya terasa tidak ada yang
jelas.
Untuk mengakhiri ketidak pastianya, Ted bertekad untuk menerobos
kesebuah mercusuar. Diyakini tempat itu adalah tempat dimana praktek
illegal itu dilakukan. Berharap melihat adanya praktek lobotomy, justru
Ted mendapati Ashecliff, Dr. Jhon Cawley (Ben Kingsley), seorang kepala
rumah sakit yang sedang duduk dengan santai.
Saat itu puila Dr. John Cawly menjelaskan bahwa Ted sejak awal memang
sebagai pasien rumah sakit tersebut, dengan kata lain, Ted memang
seseorang yang memiliki kelainan jiwa. Dia telah menembak istrinya
sendiri yang telah menenggelamkan ketiga orang anak mereka di danau di
belakang rumah mereka. Ted menciptakan karakter fiktif "Andrew Laeddis"
hasil dari keinginannya untuk lari dari rasa bersalah karena telah
membunuh istrinya sendiri. Karena latar belakang pekerjaan dan imajinasi
yang telah diciptakannya, ia dianggap seorang pasien luar biasa yang
memiliki inteligensia tinggi.
Dalam dua tahun terakhir, penyakit Ted kambuh berulang-ulang, sehingga
pihak rumah sakit jiwa dari Shutter Island merancang sebuah sandiwara
sedemikian rupa, dengan Chuck Aule (yang sebenarnya merupakan psikiater
pribadi Tedy, Dr. Sheehan) sebagai partner barunya, dengan tujuan
menyembuhkan Ted dari imajinasi liarnya tersebut.
Tidak berhasil dengan drama yang dibuat, pada akhirnya pihak rumah sakit
dengan terpaksa (sengaja) akan memotong syaraf pada otak Tedy. Praktek
inilah yg sebenarnya dihindari oleh Tedy. Namun dengan tenang Tedy
menjawab kepada mantan rekannya Chuck.
|
|
"Which would
be worse: to live as a monster, or to die as a good man?" |
Ada dua tema besar tentang ending film ini yang menarik; Apakah Ted
terjebak dalam konspirasi Rumah Sakit? atau Ted menderita schizophrenia
seperti yang dijelaskan Dr. John Cawly?
Penonton-pun dihadapkan pada cerita yang menggantung dan cukup
membingungkan. Seolah tidak ada penjelasan yang memuasakan dari berbagai
dikusi yang telah banyak di lakukan, terutama di media internet.
Seolah film ini tidak akan membiarkan penonton pulang dengan dengan otak
kosong. Sulit rasanya untuk tidak berdebat seusai menonton film ini.
Bahkan kita diajak untuk berfikir, apakah kita masih waras setelah
menonton film ini?
|
Namun yang jelas film ini berhasil
men-twist, sebuah ending menjadi dua tema besar yang menarik untuk di
perbincangkan. Diskusi yang menarik inilah yang pada akhirnya mendapat
perhatian dan memunculkan rasa penasaran publik. Yang jelas promosi
gratis itu membuat penjualan tiketnya berada di puncak tangga perfilman
diatas Percy Jackson dan The Wolfman di Amerika Serikat di minggu-minggu
tayangan pertamanya.
|
Kamis, 24 Januari 2013
Shutter Island - Perdebatan Antara Halusinasi dan Konspirasi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar