Pada tahun 2009, sutradara Guy Richie telah berhasil mengejutkan dunia dengan adaptasi kisah detektif 'Sherlock Holmes'
karya penulis Conan Doyle dengan sebuah interpretasi yang lebih hip,
humoris, dan kontemporer untuk pemirsa jaman kini. Daripada
menggambarkan jaman Victorian tersebut secara konvensional yang
biasanya terkesan membosankan dan serba pelan, Guy Ritchie memberi
sentuhan visualisasi yang sangat modern untuk sebuah kisah jaman abad
19.
Namun, keberhasilan tersebut tentunya tidak juga lepas dari akting
fenomenal ala Robert Downey Jr. sebagai sang detektif Sherlock Holmes
dan juga Jude Law sebagai sahabat serta juga asistennya, Dr. John
Watson. Apabila selama ini Sherlock Holmes memang lebih lekat dengan
gambaran tradisional seorang 'englishman' yang bersikap baku,
dewasa, dan cerdas, Robert Downey Jr. telah berhasil menghidupkan
interpretasi baru sang detektif sebagai seorang jenius yang tak
terkendalikan dan bersikap kekanak-kanakan. Bertolak belakang, Dr.
Watson adalah sosok yang harus menjaga kewarasan Holmes (red: dan juga kewarasan dirinya sendiri) dari ide-idenya yang brillian namun berbahaya, dan karakter tersebut diperankan dengan baik oleh Jude Law.
"If we can stop him, we shall prevent the collapse of Western civilization... No pressure" - Holmes
|
|
Dr. Watson dan Sherlock Holmes
Keberhasilan seperti tersebut tentunya akan mendorong para produser
serta sutradara Guy Ritchie untuk terus melanjutkan kisah Sherlock
Holmes menjadi sebuah sekuel, terutama dengan belum terungkapnya sosok
Moriarty (Jared Harris, Lady in the Water) yang identitasnya
masih disembunyikan di film pertama. Namun pada umumnya, sebuah sekuel
memang sangat sulit untuk menyaingi atau bahkan melebihi kesuksesan film
sebelumnya, dan sayangnya, 'Sherlock Holmes: A Game Of Shadows' juga mengalami kegagalan tersebut.
Masalah utamanya bukanlah karena penggarapannya yang kurang bagus, namun
karena sekuel ini mempunyai formula yang terlalu sama dengan film
pertama hingga tidak mempunyai nilai lebih tersendiri yang membedakan
dengan debut tahun 2009. Walau tetap mempunyai unsur dialog dan akal
penuh kecerdasan yang cukup menghibur, tetapi plot ceritanya sebagai
kisah detektif kurang menyuguhkan misteri dan suspense yang menantang
untuk pemirsanya. >>>
|
Sinopsis
Ceritanya langsung menyambung dari film pertama dimana Sherlock Holmes terlihat semakin termakan dengan rasa penasarannya akan jaringan kejahatan yang dipimpin oleh Moriarty. Padahal, sang sahabat Dr. Watson sudah matang untuk meninggalkan dunia detektif agar dapat hidup tenang setelah menikahi kekasihnya, Mary (Kelly Reilly). Watson sangat ingin Holmes untuk siap mendampinginya sebagai best man di hari pernikahannya, namun obsesi Holmes untuk membongkar dan menghancurkan kejahatan Moriarty justru terus melibatkan mereka ke dalam sejumlah situasi yang berbahaya. Moriarty dan Holmes berhadapan
Walaupun dengan bantuan Mycroft (Stephen Fry) sang saudara Sherlock
ataupun oleh Madam Simza Heron (Noomi Rapace), Moriarty selalu bisa
mendahului mereka dua langkah di depan. Bagaimanakah Sherlock Holmes
dapat mengalahkan Moriarty?
|
Kalau masih penasaran dengan kelanjutan kisah Sherlock Holmes dalam
mencari dan mengalahkan sang rival Moriarty, tentunya film ini harus
disimak dengan baik. Namun, jangan terlalu banyak berharap untuk
mendapatkan kejutan yang spektakuler, karena 'Sherlock Holmes: A Game Of
Shadows' kurang menyuguhkan kisah misteri detektif yang selayaknya
|
Kamis, 24 Januari 2013
'Sherlock Holmes: A Game Of Shadow' Kurang Misterius
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar