Setiap saat sebuah sekuel film sukses diumumkan akan segera ditayangkan
di bioskop-bioskop kesayangan, tentunya ada satu pertanyaan yang selalu
terungkit: apakah yang disuguhkan dalam film part 2 tersebut akan lebih
bagus, hampir sama, atau justru lebih jelek dari yang pertama? Bahkan
pastinya hal tersebut terbang dipikiran anda ketika sudah duduk dan
mulai menonton. Kung Fu Panda oleh Dreamworks pada tahun 2008
dengan sukses telah berhasil menangkap esensi sebuah film silat yang
tipikal namun dibungkus dengan humor dan cerita animasi yang menarik
baik untuk anak-anak maupun dewasa.
Keputusan oleh studio animasi DreamWorks SKG untuk merelis sebuah sekuel Kungfu Panda di musim Summer Blockbuster 2011
ini adalah pilihan yang tak lepas dari risiko tinggi. Sutradara baru
Jennifer Yuh yang belasan tahun lebih berpengalaman sebagai storyboard artist harus mencari strategi baru dalam menggarap visual dan cerita yang lebih dinamis untuk menyaingi, bahkan melebihi, Kungfu Panda pertama yang digarap oleh Mark Osborne dan John Stevenson. Hasilnya?
Kungfu Panda 2 dapat dibilang merupakan film animasi Blockbuster tersukses pada tahun 2011 ini!
|
|
Pada awalnya, keputusan Dreamworks untuk menyerahkan kursi panas sebagai pengarah kepada sutradara rookie Jennifer
Yuh yang belum berpengalaman cukup membuat para pengamat dan fans
gelisah. Namun, ternyata Jennifer Yuh adalah pilihan yang paling tepat
untuk menuntun Po (Jack Black) dan geng Furious Five ke dalam petualangan baru yang...
penuh dengan action yang seru, momen drama yang menyentuh, dan humor yang sangat menggelitik.
Tak hanya kepada Jennifer Yuh, pujian tentunya juga harus diberikan
kepada penulis naskah Jonathan Aibel dan Glenn Berger yang dengan
jeniusnya berhasil menyusun progesi cerita yang berjalan sangat natural
ditambah bumbu-bumbu kisah klasik silat Cina yang lebih kental.
Apabila diperbandingkan dengan instalasi originalnya, salah satu kemajuan yang terdapat dalam Kungfu Panda 2 adalah berkurangnya imej Jack Black yang... ya jujur aja sudah membosankan dan terbaca rutinitas kekonyolannya. Dalam Kungfu Panda 2 ini, Alhamdullilah bayangan
seorang komedian 'Jack Black' telah memudar dan menyatu dengan karakter
Po, sehingga selama durasi film ini tak pernah terpikirkan Jack Black
sebagai pengisi suara Po, namun Po adalah sebuah karakter yang nyata di
dunianya sendiri. >>>
|
Tentunya tak hanya Jack Black, Kungfu Panda 2 kembali menghadirkan deretan artis-artis kelas A untuk mengisi para jagoan the Furious Five seperti
Angelina Jolie sebagai Tigress, Seth Rogan sebagai Mantis, David Cross
sebagai Crane, Lucy Liu sebagai Viper, Jackie Chan sebagai Monkey, dan
Dustin Hoffman sebagai master Shifu.
Namun selama menonton mungkin banyak yang tidak sadar masih banyak artis
papan artis lainnya yang ikut serta kontribusi mengisi suara, seperti
aktris asal Malaysia Michelle Yeoh sebagai Soothsayer, Jean-Claude Van
Damme sebagai Master Croc, Dennis Haysbert sebagai Master Oxen, dan
Victor Garber sebagai Master Thundering Rhino.
Diluar casting original dan additional,
sebetulnya yang paling mengesankan diantara semua adalah Lord Shen yang
suaranya diisi dengan fantastis oleh aktor senior Gary Oldman. Suara
aktor yang juga pernah berperan sebagai Lt. Gordon dalam film The Dark Knight (2008)
ini telah berhasil menciptakan imej baru fenomenal untuk burung merak
yang tak pernah terbayangkan menjadi binatang antagonis yang jahat dan
penuh kedengkian.
|
Sekuel kisah Kungfu Panda dilanjutkan dengan sebuah adaptasi longgar
sejarah China tentang penemuan kembang api yang kemudian dikembangkan
dan disalahgunakan menjadi mesiu senjata api. Dalam instalasi ini, Po
sang Pendekar Naga dan geng Furious Five harus menyelamatkan
seluruh negara Cina dari kebangkitan ancaman baru. Lord Shen, pangeran
burung merak yang dibuang oleh orangtuanya sang Raja dan Ratu, telah
kembali dengan sebuah teknologi senjata baru yang mampu menghancurkan
kungfu dan menguasai seluruh Cina. Ketika Po dan Furious Five berhadapan
dengan Lord Shen tengah menjalankan misi untuk menghancurkan senjata
tersebut, Po mulai sadar bahwa Lord Shen mungkin mempunyai hubungan
dengan hilangnya ingatan Po mengenai masa kecilnya sebagai bagian kaum
Panda yang sudah punah. Perlahan-lahan serpihan ingatan Po tentang
dirinya dan orangtuanya muncul kembali sehingga ia pun mulai bertanya...
siapakah dirinya?
|
|
|
Kami tidak ingin lanjut memberikan bocoran untuk anda yang mungkin belum
sempat menontonnya, tapi kami peringatkan saja untuk siap-siap
mengalami sebuah momen emosional yang cukup berat. Bahkan untuk sesaat
dengan alur ceritanya yang sangat gelap dan berat serta munculnya
antagonis yang lebih sadis dibandingkan instalasi pertama, Kungfu Panda 2
terkesan tidak cocok untuk anak-anak yang masih dibawah umur 7 tahun.
Tentunya pilihan tersebut ada ditangan para orangtua.
Namun Untuk remaja 10 tahun keatas dan yang sudah dewasa, redaksi film
review cumicumi.com menjamin kalian akan menikmati suatu karya yang
seru dan mengasyikan serta terus membuat kalian tertawa.
|
Kamis, 24 Januari 2013
Kungfu Panda 2
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar