Kamis, 24 Januari 2013

Kungfu Panda 2

Setiap saat sebuah sekuel film sukses diumumkan akan segera ditayangkan di bioskop-bioskop kesayangan, tentunya ada satu pertanyaan yang selalu terungkit: apakah yang disuguhkan dalam film part 2 tersebut akan lebih bagus, hampir sama, atau justru lebih jelek dari yang pertama? Bahkan pastinya hal tersebut terbang dipikiran anda ketika sudah duduk dan mulai menonton. Kung Fu Panda oleh Dreamworks pada tahun 2008 dengan sukses telah berhasil menangkap esensi sebuah film silat yang tipikal namun dibungkus dengan humor dan cerita animasi yang menarik baik untuk anak-anak maupun dewasa.
Keputusan oleh studio animasi DreamWorks SKG untuk merelis sebuah sekuel Kungfu Panda di musim Summer Blockbuster 2011 ini adalah pilihan yang tak lepas dari risiko tinggi. Sutradara baru Jennifer Yuh yang belasan tahun lebih berpengalaman sebagai storyboard artist harus mencari strategi baru dalam menggarap visual dan cerita yang lebih dinamis untuk menyaingi, bahkan melebihi, Kungfu Panda pertama yang digarap oleh Mark Osborne dan John Stevenson. Hasilnya? 
Kungfu Panda 2 dapat dibilang merupakan film animasi Blockbuster tersukses pada tahun 2011 ini!

Pada awalnya, keputusan Dreamworks untuk menyerahkan kursi panas sebagai pengarah kepada sutradara rookie Jennifer Yuh yang belum berpengalaman cukup membuat para pengamat dan fans gelisah. Namun, ternyata Jennifer Yuh adalah pilihan yang paling tepat untuk menuntun Po (Jack Black) dan geng Furious Five ke dalam petualangan baru yang...
penuh dengan action yang seru, momen drama yang menyentuh, dan humor yang sangat menggelitik.
Tak hanya kepada Jennifer Yuh, pujian tentunya juga harus diberikan kepada penulis naskah Jonathan Aibel dan Glenn Berger yang dengan jeniusnya berhasil menyusun progesi cerita yang berjalan sangat natural ditambah bumbu-bumbu kisah klasik silat Cina yang lebih kental.
Apabila diperbandingkan dengan instalasi originalnya, salah satu kemajuan yang terdapat dalam Kungfu Panda 2  adalah berkurangnya imej Jack Black yang... ya jujur aja sudah membosankan dan terbaca rutinitas kekonyolannya. Dalam Kungfu Panda 2 ini, Alhamdullilah bayangan seorang komedian 'Jack Black' telah memudar dan menyatu dengan karakter Po, sehingga selama durasi film ini tak pernah terpikirkan Jack Black sebagai pengisi suara Po, namun Po adalah  sebuah karakter yang nyata di dunianya sendiri. >>>
Tentunya tak hanya Jack Black, Kungfu Panda 2 kembali menghadirkan deretan artis-artis kelas A untuk mengisi para jagoan the Furious Five seperti Angelina Jolie sebagai Tigress, Seth Rogan sebagai Mantis, David Cross sebagai Crane, Lucy Liu sebagai Viper, Jackie Chan sebagai Monkey, dan Dustin Hoffman sebagai master Shifu.
Namun selama menonton mungkin banyak yang tidak sadar masih banyak artis papan artis lainnya yang ikut serta kontribusi mengisi suara, seperti aktris asal Malaysia Michelle Yeoh sebagai Soothsayer, Jean-Claude Van Damme sebagai Master Croc, Dennis Haysbert sebagai Master Oxen, dan Victor Garber sebagai Master Thundering Rhino. 
Diluar casting original dan additional, sebetulnya yang paling mengesankan diantara semua adalah Lord Shen yang suaranya diisi dengan fantastis oleh aktor senior Gary Oldman. Suara aktor yang juga pernah berperan sebagai Lt. Gordon dalam film The Dark Knight (2008) ini telah berhasil menciptakan imej baru fenomenal untuk burung merak yang tak pernah terbayangkan menjadi binatang antagonis yang jahat dan penuh kedengkian. 
 

Sekuel kisah Kungfu Panda dilanjutkan dengan sebuah adaptasi longgar sejarah China tentang penemuan kembang api yang kemudian dikembangkan dan disalahgunakan menjadi mesiu senjata api. Dalam instalasi ini, Po sang Pendekar Naga dan geng Furious Five harus menyelamatkan seluruh negara Cina dari kebangkitan ancaman baru. Lord Shen, pangeran burung merak yang dibuang oleh orangtuanya sang Raja dan Ratu, telah kembali dengan sebuah teknologi senjata baru yang mampu menghancurkan kungfu dan menguasai seluruh Cina. Ketika Po dan Furious Five berhadapan dengan Lord Shen tengah menjalankan misi untuk menghancurkan senjata tersebut, Po mulai sadar bahwa Lord Shen mungkin mempunyai hubungan dengan hilangnya ingatan Po mengenai masa kecilnya sebagai bagian kaum Panda yang sudah punah. Perlahan-lahan serpihan ingatan Po tentang dirinya dan orangtuanya muncul kembali sehingga ia pun mulai bertanya... siapakah dirinya?

Kami tidak ingin lanjut memberikan bocoran untuk anda yang mungkin belum sempat menontonnya, tapi kami peringatkan saja untuk siap-siap mengalami sebuah momen emosional yang cukup berat. Bahkan untuk sesaat dengan alur ceritanya yang sangat gelap dan berat serta munculnya antagonis yang lebih sadis dibandingkan instalasi pertama, Kungfu Panda 2 terkesan tidak cocok untuk anak-anak yang masih dibawah umur 7 tahun. Tentunya pilihan tersebut ada ditangan para orangtua.
Namun Untuk remaja 10 tahun keatas dan yang sudah dewasa, redaksi film review cumicumi.com menjamin kalian akan menikmati  suatu karya yang seru dan mengasyikan serta terus membuat kalian tertawa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar