Kamis, 24 Januari 2013

Shark Night 3D Terlalu Biasa

Setelah melihat cuplikan dari trailer ini, tentunya dengan mudah dapat ditebak seperti apakah premi yang disuguhkan dalam film 'Shark Night 3D' garapan sutradara David R. Ellis yang juga pernah menggarap Snakes On A Plane (2006, Samuel L. Jackson) dan Final Destination 2 (2003, A.J Cook). Kisah film ini memang tidak jauh berbeda dengan film-film animal attack lainnya seperti Jaws (1975) dan Piranha 3D (2010). Lalu, bagimanakah film ini apabila diperbandingkan dengan film sejenis lainnya?
 

"Terror Runs Deep"
Kisah 'Shark Night 3D' mengikuti sekelompok tujuh mahasiswa yang tengah letih dan muak dengan tekanan-tekanan tugas kuliah yang tak hentinya terus membebani mereka, sehingga pada akhirnya Sara (Sara Paxton, The Last House On The Left) memutuskan untuk mengajak mereka ramai-ramai pergi berliburan di sebuah kabin tengah danau milik keluarnya dimana ia tumbuh besar disana. Di wilayah tersebut Sara tidak sengaja bertemu dengan sejumlah sosok warga setempat kampungan dan menyebalkan yang ia kenal namun tidak ingin dibahas dengan teman-teman kuliahnya. >>>
Setiba di kabin tentunya mereka sudah lupa dengan segala beban kehidupan dan mulai bersantai menikmati liburan mereka. Awalnya, mereka hanya terganggu dengan buruknya resepsi signal handphone disana, namun liburan yang seharusnya menyenangkan berubah menjadi mimpi terburuk ketika teman mereka Malik (Sinqua Walls) ditengah bermain wakeboard tiba-tiba kehilangan lengannya... kemana? Of course dimakan oleh sekor ikan hiu. Tidak lama setelah itu Maya (Alyssa Diaz) sang kekasih malik pun juga hampir termakan oleh hiu.
 

Cukup menarik tentunya melihat konsep thriller yang unik yang menempatkan ikan hiu di sebuah tempat yang tidak wajar seperti danau. Tentunya, akan muncul pertanyaan seperti: bagaimana caranya ikan hiu bisa nyasar di sebuah danau? dan apakah hal itu memang mungkin terjadi? Sayangnya...
pertanyaan krusial yang  tentunya akan terbenak di pikiran tidak akan terjawab sama sekali di akhir film ini.
Maka dengan itu strategi yang paling penting untuk menikmati film ini adalah untuk tidak terlalu memikirkan hal-hal penting seperti tersebut, and just go with the flow and enjoy the bloody deaths! 
Bagi kamu yang berharap untuk menyaksikan adegan-adegan berdarah yang brutal tentunya tidak akan terlalu mengecewakan, apalagi di dukung dengan teknologi 3D. namun sayangnya, karena serangan lebih sering terjadi di malam hari (red: namanya juga Shark NIGHT gitu loh) dan film ini di sensor untuk batas umur 13 tahun ketas, maka adegan-adegan kematian mengenaskan pun digarap dengan cukup mellow.
 

Sebetulnya apabila diperhatikan dengan baik-baik, Shark Night 3D ini tidak sepenuhnya bergantung pada alur cerita penyerangan ikan hiu, bahkan dapat dibilang hanya sebagai backdrop untuk kisah utamanya. Konflik utama dalam film ini sebetulnya berporos pada konflik antara karakter dan kehidupan Sara. Walau kisah Sara tetap mempunyai plot yang sangat tipis, namun protagonis utama dalam Shark Night 3D ini sebenarnya adalah para warga setempat yang mengenal Sara. Selain itu, film seperti ini tentunya mempunyai stereotip yang cukup cliché di dunia perfilman: the jock, the slut, the douche, the nerd, and the weirdo
Disarankan hanya untuk menyaksikan film ini sebagai hiburan ringan, apalagi dengan adanya si seksi Katharine McPhee yang membuat kalian para lelaki menggiur melihat keindahan tubuhnya memakai bikini. Semoga tidak ada yang jantungan yah, walau sebenarnya film ini tidak terlalu seram juga kok. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar