Apa kamu punya kebiasaan menggigiti kuku? Jika ya, kecanduan
tersebut ternyata lebih sulit dihentikan daripada merokok.
Namun orang lebih sering mengabaikannya karena menggigiti kuku
dianggap kebiasaan yang jinak. Padahal kecanduan menggigit kuku lebih
dari sekadar kebiasan buruk.
Para ahli mengklarifikasi kecanduan menggigit kuku adalah gangguan
mental obsesif-kompulsif. Dilansir Dailymail, American
Psychiatric Association sedang mempersiapkan untuk mengubah menggigit
kuku dari yang 'tidak diklasifikasikan' menjadi 'gangguan obsesif
kompulsif' dalam edisi mendatang dari Diagnostic and Statistical Manual
of Mental Disorders.
Kebiasaan yang umumnya terkait dengan obsessive-compulsive disorder
(OCD) seperti mencuci tangan berulang, menarik-narik rambut, termasuk
penyakit yang ditandai pikiran tidak masuk akal dan ketakutan yang
mengarah ke perilaku repetitif atau berulang-ulang.
Ahli medis meyakinkan menggigit kuku sesekali bukan indikasi gangguan.
"Sama seperti menarik rambut, mencubit, dan menggigit kuku bukanlah
gangguan kecuali menjadi menyedihkan, dan memenuhi tingkat keparahan
klinis tertentu," kata seorang psikiater di University of California,
San Francisco, Carol Mathews, MD.
Menggigit kuku dianggap parah ketika kebiasaan itu menjadi destruktif
alias saat kebiasaan buruk itu merusak tangan pengguna atau menyebabkan
infeksi berulang. Kadang-kadang tangan dan jari yang digigit dapat
terinfeksi, tetapi lebih sering, kebiasaan itu menyebabkan peningkatan
risiko tertular pilek dan penyakit lainnya karena mendorong penyebaran
kuman dari kuku ke bibir dan mulut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar