Nama Nicholas Cage seolah sudah jadi
jaminan untuk sebuah film yang layak tonton. Begitu melihat namanya
memerani sebuah film terbaru berjudul Season of The Witch,
seketika itu pula kita seperti dijanjikan sebuah tontonan yang menarik,
yang membuat kita lupa bahwa sedang menonton sebuah film, dan bukan
sebuah kejadian nyata. Itu yang seringkali terjadi dalam film-film yang
diperani aktor Hollywood yang pernah digelari sebuah majalah ternama
sebagai selebriti berpenampilan terburuk ini. Tapi sebaliknya, film-film
yang diperaninya menjanjikan yang terbaik sekaligus menghibur.
|
|
Season of The Witch misalnya. Film ini mengambil setting peradaban
ke-14, di saat terjadinya perang antaragama yang dikenal dengan Perang
Salib. Perang inilah yang dibawa kembali ke bumi yang nyaris hancur oleh
sebuah virus yang dinamai Wabah Hitam.
Wabah itu berawal dari sebuah Gereja yang tiba-tiba hancur. Konon
hancurnya gereja ini disebabkan oleh sebuah wabah yang disebabkan oleh
sihir. Ilmu sihir itu dicurigai berasal dari seorang penyihir wanita
muda dan cantik bernama Anna (Claire Foy). Entah dari mana awalnya, Anna
harus ditangkap dan dilakukan ritual penyucian agar wabah ini segera
hilang. Itu satu persyaratan yang dipercayai.
Seorang pendeta menugaskan 2 ksatria, Behmen (Nicholas Cage) dan Felson
(Ron Perlman). Kedua satria ini sudah sangat berpengalaman di
peperangan. Insting mereka tajam, naluri mereka sepeka telinga serigala.
|
Namun sayangnya, musuh yang akan mereka hadapi bukanlah musuh yang biasa
mereka temui dalam pertempuran selama ini. Behmen dan Felson tak pernah
menyadari setiap detik nyawa mereka terancam oleh musuh yang nyaris tak
terlihat.
Behmen dan Felson tidak sendiri. Mereka ditemani oleh seorang pendeta,
seorang ksatria yang baru saja berduka, dan seorang pemuda keras kepala
yang sedang bermimpi untuk menjadi ksatria. Sepanjang film ini berkisah
tentang perjalanan para ksatria itu untuk mencari Anna. Di tengah
pencarian itulah misi mereka diganggu oleh kejadian-kejadian mistis di
sebuah gurun pasir.
Perjuangan para ksatria ini untuk membawa pulang si wanita penyihir
itulah yang menjadi daya tarik film ini yang berdurasi sekitar 92 menit.
Perjuangan yang sulit dan menakutkan yang menentukan nasib dunia ada di
tangan mereka.
|
Dominic Sena, sang sutradara sudah 2 kali ini bekerjasama dengan Nicolas
Cage. Sena pernah menyutradari Cage dalam film Gone in 60 Second yang
beradu akting dengan Angelina Jolie. Jadi nggak heran kalau Cage mengaku
sudah hapal betul dengan gaya penyutradaan Sena, dan ia menyukainya.
Dari jalan ceritanya, ini adalah film khas Hollywood yang tak pernah
ketinggalan sisi romansanya. Akankah Cage jatuh cinta dengan Anna, si
wanita penyihir berwajah cantik? Jalan ceritanya mudah ditebak. Tapi
yang paling mengagumkan, Sena yang dikenal mengawali karirnya di bidang
musik video, mencurahkan seluruh keahliannya untuk film ini. Jadi film
ini selain ‘menjual’ Nicholas Cage dan spesial efek yang indah
memamerkan peradaban ke-14, soal musik yang mengiringi sepanjang film
ini juga bisa menjadi daya tarik tersendiri.
Ya, film ini layak Anda tonton di akhir minggu depan. Seperti
sebelumnya, Nicholas Cage masih bisa 'menyihir' penyuka film-filmnya.
Percayalah!
|
Kamis, 24 Januari 2013
Season of The Witch : Nicholas Cage Masih Bisa ‘Menyihir’
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar