Selama 45 tahun masyarakat televisi dan perfilman sudah mengenal lama dengan franchise 'Mission: Impossible' (M:I)
yang selalu menyuguhkan cerita-cerita espionase dan action yang
menegangkan mulai dari format acara televisi sampai akhirnya di adaptasi
ke layar lebar. Namun, walau selama ini selalu digarap oleh sutradara
yang mempunyai pengalaman tinggi dalam menggarap film aksi seperti Brian
Del Palma di instalasi pertama, John Woo di instalasi kedua, dan J.J.
Abrams di instalasi ketiga, sejauh ini 'Mission: Impossible' versi
layar lebar selalu mempunyai kekurangan yang tidak bisa sepenuhnya
memuaskan para penontonnya, entah dari alur cerita yang terlalu kompleks
hingga tidak mudah untuk di ikuti, sekuensi aksinya yang terlalu lebay,
atau terlalu mengekspose 'ketenaran' Tom Cruise. Di instalasi
terbaru...
'Mission Impossible:
Ghost Protocol'
akhirnya franchise M:I telah berhasil memberikan suatu film
action yang dapat dinikmati segala kalangan penonton. Bahkan, para
pengulas film seluruh dunia menobatkan 'Ghost Protocol' sebagai film M:I terbaik sejauh ini.
|
|
Terobosan ini tentunya adalah berkat garapan yang segar dan stylish oleh sutradara Brian Bird. Padahal, sebetulnya Bird kurang punya pengalaman banyak dalam membuat film live-action dibandingkan
dengan sutradara-sutradara M:I sebelumnya, dan ia justru lebih dikenal
sebagai sutradara handal yang bertanggung jawab atas kesuksesan sejumlah
film animasi seperti 'Ratatouille' (2007, dibintangi Patton Oswalt), 'The Incredibles' (2004, dibintangi Craig T. Nelson), dan 'The Iron Giant' (1999, dibintangi Jennifer Aniston).
Namun, dalam instalasi M:I yang ke-4 ini, Bird telah berhasil
menggambarkan esensi krusial yang selama ini tidak pernah lepas dari
imej M:I versi televisi original namun sering dilupakan oleh versi layar
lebar, yaitu pentingnya kerjasama tim yang menentukan keberhasilan
misi. Bird pun juga tidak lupa untuk membaurkan unsur-unsur komedi yang
sering ia terapkan dalam adegan aksi di film animasi 'The Incredibles'.
Tentunya, franchise M:I layar lebar sejak instalasi pertama
tidak pernah lepas dengan sosok Tom Cruise sebagai pemeran utama. Walau
mungkin sejumlah penonton sudah mulai bosan dengan wajah Cruise yang
sudah terlalu sering tampil di layar lebar maupun televisi, ditambah
dengan tingkah-lakunya yang eksentrik, namun konsistensi perannya
sebagai Ethan Hunt patut dihargai.
|
Dibandingkan dengan instalasi M:I sebelumnya, dalam 'Ghost Protocol' untungnya Cruise tidak terlalu mencolok mencuri seluruh perhatian, namun justru berbagi screen-time dengan mengeksplorasi asal-usul anggota tim barunya yang terdiri dari Brendt yang diperankan Jeremy Renner (Hurtlocker, 2008), Benji yang diperankan Simon Pegg (Hot Fuzz, 2007), dan Jane yang diperankan Paula Patton (Precious, 2009).
Simmon Pegg sebagai Benji
Bahkan, dibanding Tom Cruise yang memang mempunyai nama tenar sebagai seorang superstar, the star of this movie justru
adalah Simmon Pegg sebagai Benji sang teknisi yang selalu bersikap
konyol dan mengundang tawa di tengah-tengah ketegangan adegan action. Selain Pegg, Jeremy Renner juga berhasil mencuri perhatian sebagai Brednt agent baru IMF (Impossible Mission Force) yang mungkin dapat menjadi karakter utama di film M:I berikutnya.
|
Dalam segi cerita, sebetulnya 'Ghost Protocol' tidak mempunyai plot yang terlalu berbeda maupun unik, dan tidak terlalu banyak conspiracy theory rumit
yang harus dibongkar dalam film ini, namun kelebihannya memang adalah
ceritanya yang simple namun penuh dengan bumbu sekuensi action-nya yang terus menghantam dari awal sampai akhir film.
Dengan latar belakang hubungan kompleks Amerika Serikat dan Russia yang
terus terjadi, Ethan Hunt dan tim-nya harus menghentikan seorang ilmuwan
gila asal Russia yang berencana untuk membajak persenjataan nuklir
Russia untuk memulai era peperangan yang baru. Tentunya hal ini tidak
mudah untuk Hunt, terutama ia belum terbiasa dengan tim barunya - Jane
yang mempunyai misi dendam pribadi, Benji yang masih baru sebagai agen
lapangan, dan Brendt yang diduga hanya seorang asisten menteri tapi
sebetulnya mempunyai latar belakang militer. Berempat mereka harus
segera terbiasa bekerja sama untuk mencegah meluncurnya nuklir yang
mungkin akan memicu skala perang yang besar antara kedua negara superpower ini.
|
|
Diluar ceritanya, tentunya yang paling penting dalam M:I adalah adegan action-nya yang dapat membuat mata penonton melotot terheran-heran. Dalam 'Ghost Protocol', dijamin action-nya tidak akan mengecewakan para penonton yang memang haus dengan laga-laga yang memompa adrenalin ke jantung.
Salah satu adegan yang memang ditunggu-tunggu dalam instalasi ini adalah stunt action Tom Cruise yang memanjat salah satu gedung pencakar langit tertinggi di dunia yaitu Burj Khalifa di
Dubai, United Arab Emirates. Diambil dengan berbagai sudut kamera yang
tepat, sang sutradara Bird berhasil menangkap betapa tegangnya menjadi
seorang agent Ethan Hunt yang harus berhasil memanjat gedung di
ketinggian luar biasa.
Selain stunt ini, memang yang membedakan 'Ghost Protocol' dengan
instalasi sebelumnya, maupun film-film action lainnya, adalah
koreografi stunt yang tidak terlalu lebay dan masih bisa dipercaya dapat
benar-benar terjadi.
|
Tom Cruise memanjat Burj Khalifa
'Mission Impossible: Ghost Protocol' adalah
the best Mission: Impossible film ever made, dan bagi kalian yang sudah
pesimis terlebih dahulu sebelum benar-benar menyempatkan diri untuk
duduk menonton film ini, kasian deh loe pikirannya negatif aja! Because this movie is great, entertaining, and by far thrilling!
|
Kamis, 24 Januari 2013
'Ghost Protocol' Mission Impossible Terbaik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar