Selasa, 08 Januari 2013

cara mendidik anak yang baik

Banyak orang tua yang mendidik anaknya dengan keras katanya supaya si anak menjadi patuh, penurut, tidak keras kepala, takut kepada orang tuanya dan akhirnya mau menuruti perintah orang tuanya. Memang benar, Anak itu bisa menjadi takut kepada orang tuanya tapi si anak juga bakal takut sama yang lainnya, takutsama orang lain, takut untuk mencoba, takut untuk berkreativitas, takut untuk mengambil keputusan, dan takut-takut lainnya. Apakah itu yang orang tua inginkan??.. Apakah orang tua ingin anaknya menjadi penakut dalam segala hal???..

Hanya orang tua bodoh yang menjawab ya!.. Namun jika Anda (Orang Tua) bersih keras untuk tetap menjawab ya!.. Mari kita bahas lebih lanjut tentang siapa Anak Anda sebenarnya. Namun terlebih dulu mari kita bandingkan mana yang lebih baik menurut Anda, mendidik anak dengan keras, atau mendidik seorang anak dengan cara yang akan saya bahas.

Cara mendidik anak yang baik dan yang benar!!

Mendidik anak dengan perasaan baik dan tindakan baik

cara mendidik anak yang baik dengan perasaan

Anak yang masih sangat kecil atau masih balita atau usia dini dalam melakukan segala hal selalu menggunakan perasaannya ketimbang berpikir. Baru setelah si anak beranjak dewasa ia akan lebih menggunakan logikanya atau berpikir ketimbangperasaannya. Jika waktu masih kecil orang tua mengajarkan anaknya denganperasaan keras maka seolah-olah si Anak sedang di ajarkan untuk bersikap keraspula.

Agar lebih mudah dipahami mari kita umpamakan diri kita (orang tua) adalah cermin, dan cermin akan memantulkan gambar yang sama persis dengan gambar yang dihadapannya. Jika kita cermin dan si anak adalah gambar yang dihadapannya, maka apapun yang kita peragakan akan memantul kembali kepada si anak. Jika yang kita peragakan adalah memukul, membentak, dan menjewer. Maka secara tidak langsung kita sedang mengajarkan si anak untuk memukul, membentak, dan menjewer. Jadi bukan tidak mungkin jika besar nanti si Anak menjadi preman pasar yang sering memukulmembentak, dan menjewer orang lain.

Meskipun maksud kita bersikap keras kepada anak adalah bertujuan agar anak menjadi patuh, tapi seperti yang sudah saya katakan di atas bahwa anak yang masih kecil itu lebih memainkan perasaan ketimbang berpikir, ia tidak akan menangkap maksud kita, ia hanya menangkap apa yang kita peragakan. Jika kita selalu tersenyum, ia pun akan selalu tersenyum, jika kita selalu marah-marah, ia pun akan selalu marah-marah. Jadi peranan perasaan orang tua adalah yang paling penting dalam cara mendidik anak.

Mendidik Anak dengan sugesti yang baik

cara mendidik anak yang baik melalui sugesti

Sebenarnya ini masih berkaitan dengan mendidik anak yang diatas atau denganperasaan, namun jika di atas adalah dalam bentuk tindakan, sekarang dalam bentuk ucapan atau sugesti.

Mendengar kata "sugesti" mungkin dalam benak kita akan lengsung berpikir ke"Hipnotis". Itu benar!! Jadi dalam prakteknya akan lebih mudah dipahami jika kita (orang tua) menganggap sebagai "romy rafael" yang ahli dalam melakukan hypnosis, dan anak kita adalah orang yang akan di hipnotis.

Dalam melakukan hipnotis setiap kata yang keluar dari mulut kita harus betul-betul diperhatikan. Dalam memanipulasi orang yang akan di hipnotis, Romy rafael pernah menyebutkan kata "dua tempat" bukan "dua empat" yang maksudnya agar orang yang di hipnotis itu menanamkan kata tempat bukan empat (4) yang masuk ke dalam alam bawah sadarnya. Dan akhirnya orang yang di hipnotis itu memilih tempatyang di inginkan oleh Romy rafael.

Disini saya tidak akan membahas tentang praktik hipnotis yang dilakukan Romy rafael namun saya bermaksud agar Anda orang tua harus berhati-hati dengan setiap kata-kata yang keluar dari mulut Anda. 

Baik dalam bentuk tindakan maupun dalam bentuk ucapan hanya akan terbagi menjadi dua bagian, yang baik dan yang burukUcapan atau kata atau sugestiyang baik seperti; sayang, manis, cinta, anak baik, anak pintar, anak penurut, dan lain-lain. Sedangkan Ucapan atau kata atau sugesti yang buruk seperti; anak setan, anak nakal, anak kurang ajar, anak bandek, anak tidak tau sopan santuk, anak penakut, goblok, tolol, dan lain-lain.

Karena pikiran terdalam anak kecil masih kosong, maka sugesti akan lebih cepatmenyerap jika diarahkan kepada anak kecil dibandingkan orang dewasa. Sugesti yang baik akan tertanam dengan baik pula ke dalam alam bawah sadar si anak. Semakin sering kita men-sugesti atau mengucapkan kata-kata baik, secara langsung kita sedang menanamkan benih-benih kebaikan kepada alam bawah sadar si Anak. Dan yang akan terjadi nanti adalah: si anak akan menjadi sama persis seperti yang kita sugestikan. Jika kata-kata yang kita sugestikan adalah: anak baikanak pintar, dan anak penurut, maka setiap sel dalam tubuh si anak akan membentuk menjadi:anak baikanak pintar, dan anak penurut pula.

Mendidik anak dengan kecukupan bukan kekurangan

cara mendidik anak yang baik dengan serba cukup

Jika di atas adalah cara mendidik psikologis anak, sekarang adalah mendidik anak dalam bentuk Materi. Materi disini bisa dalam bentuk, makanan, pakaian, uang dan lain sebagainya.

Tapi saya orang yang tidak punya!! Saya tidak peduli bagaimana pun keadaan Anda, tapi untuk soal materi, si Anak harus selalu serba cukup. Mengapa!! Sebab jika si Anak selalu lapar maka yang akan ia pikirkan hanyalah makanan, makanan, dan makanan saja. Jika Anda pelit memberi Anak uang jajan maka yang akan ia pikirkan adalah duit, duit, dan duit saja. Tapi jika semuanya serba cukup maka pikirannya akan berkembang, berkreasi, dan berimajinasi untuk menemukan hal-hal yang luar biasa dalam hidupnya. Bukan berimajinasi ke makanan dan uang saja.

Dari sini kita tau mengapa kebanyakan anak orang kaya itu pintar-pintar, Itu sebenarnya bukan karena susunya yang mahal atau makanannya yang lezat-lezat, melainkan karena pikiran si Anak lebih terbuka dan berkembang luas.

Pada dasarnya seorang anak itu sama, jika pun ada anak yang sejak usia dini sudah pintar, itu bisa disebabkan karena faktor keturunan dari orang tua, tapi pendidikan dari orang tua lah yang berperan besar untuk menentukan kecerdasan si buah hati.

Saya punya tetangga, ia mempunyai anak yang dari masih kecilnya sudah sangat cerdas sekali, namun seiring berjalannya usia menjadi bodoh, dan saya perhatikan orang tuanya selalu membiarkannya serba kekurangan. Membiarkannya lapar, tidak pernah memberi uang jajan. Si Anak itu kadang-kadang saya suruh tapi dia akan menolak jika saya tidak memberinya ongkos jalan. Dari sini jelas bahwa yang dipikirkan si anak hanyalah uang, uang, dan uang saja.

Siapakah yang salah dalam hal ini??? Jelas orang tua, tapi kadang ada orang tua yang menyalahkan anaknya, padahal anak adalah cermin dari orang tua.

Oh ya satu lagi, Kebanyakan dari kita berpikir jika kita membiarkan si Anak serba cukup maka akan menjadi boros. Dan jika kita membiarkan si Anak kekurangan akan menjadi hemat. Padahal ini kebalik!, Justru dengan membiarkan si Anak selalu serba kekurangan itu yang malah boros. Mengapa demikian!! Karena jika di rumah kita banyak makanan maka perut kita akan selalu merasa kenyang, dan malah malas untuk makan. Tapi jika di rumah jarang ada makanan, bawaan perut kita juga akan lapar terus, begitu ada makanan langsung disikat habis.

Jika Anda tidak percaya silakan Anda terapkan cara di atas atau berilah si Anak serba cukup, lalu hitung pengeluaran Anda!.

Menjadi teman si Anak

cara mendidik anak yang baik dengan menjadi teman
Cara mendidik anak yang baik berikutnya adalah dengan menjadi teman si Anak, Cara ini lebih tepat jika si Anak sudah beranjak dewasa, karena biasanya di saat-saat itu si Anak mulai labil. Namun akan lebih baik jika memulainya sejak usia dini.

Sekarang kita akan beralih posisi yaitu kita yang menjadi anak, Jika kita ada masalah kemana biasanya kita akan mengadukan masalah tersebut?.. Jawabanyang paling banyak saya yakin adalah teman!.

Teman adalah segalanya bagi kita. Jika kita melakukan kesalahan, kita biasanya menceritakannya kepada teman terlebih dulu, Baru biasanya sang teman akan menyarankannya untuk menceritakannya kepada orang tua. Dan kita selalu patuh apa yang disarankan oleh teman.

Seharusnya jika didikan kita benar, maka si Anak akan lebih dulu untuk menceritakannya kepada orang tua. Tapi biasanya dengan alasan takut dimarahi, Si Anak jadi enggan untuk menceritakan unek-uneknya kepada orang tua.

Kembali lagi ke pembahasan di atas bahwa dalam hal apa pun kita tidak bolah memarah-marahi anak kita, Meskipun si Anak berbuat salah, karena seperti yang sudah saya katakan di atas bahwa setiap tindakan kita adalah cermin untuk anak kita. 

Jika Anda tidak ingin Anak Anda menjadi pemarah, Anda pun tidak boleh pemarah!. Jika Anda ingin anak Anda menjadi orang baik, Anda pun harus menjadi orang baik!. Jika Anda ingin menjadi teman baik anak Anda, Anda pun harus menjadi teman yang baik untuk Anak Anda!

Anak Anda adalah Anda

cara mendidik anak yang baik

Coba kita sebisa mengkin untuk hening, merenungkan sejenak siapa kita dan siapa anak kita. Mungkin kita pernah mendengar bahwa manusia adalah mahkluk abadi, Inilah maksudnya!. Ketika Anda memiliki anak, setiap sel yang ada pada tubuh Anda akan terbagi dua ke dalam tubuh anak Anda, Secara tidak sadar diri Anda menjadidua orang, orang yang satu masih polos dan orang yang satu mulai menua yaitu Anda sendiri.

Coba tengok ke arah Anak Anda, Dia itu Anda. Jika Anda memarahinya, itu berarti Anda sedang memarahi Anda sendiri, Jika Anda membiarkannya serba kurang, itu berarti Anda sedang membiarkan Anda untuk serba kurang, Jika Anda memukulnya, itu berarti Anda sedang memukul Anda sendiri.

Cobalah sadar untuk setiap apa yang Anda lakukan kepada Anak Anda. Cobalah sadar bahwa Anda dan Anak Anda adalah SATU. Karena dengan memamahami kesadaran bahwa Anda dan Anak Anda adalah SATU, Anda tidak perlu membaca semua yang sudah saya tuliskan di atas, karena inti dari "Cara mendidik anak yang baik dan benar" disini adalah kesadaran tentang bahwa Anda dan Anak Anda adalah SATU!!.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar