Selasa, 08 Januari 2013

PILGUB JATENG


PILGUB JATENG: Pecah Kebuntuan Pencalonan, Koalisi Parpol Harus Segera Dideklarasikan

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/dok)
SEMARANG –Kalangan pengamat politik mendesak delapan partai politik (parpol) menengah agar segera mendeklarasikan koalisi untuk menghadapi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jateng 2013. Hal ini diperlukan untuk memecah kebuntuan pencalonan akibat perbedaan sikap di antara parpol-parpol tersebut.
Pengamat politik dari Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang, Joko J Prihatmoko, mengatakan koaliasi delapan parpol merupakan langkah strategis menghadapi kebuntuan kandidat calon gubernur (cagub). ”Kalau memang pimpinan delapan parpol serius, supaya segera mendekralasikan koalisi dan menetapkan nama cagub yang akan diusung pada Pilgub Jateng mendatang,” katanya kepada Solopos.com di Semarang, Selasa (1/1/2012).
Pernyataan Joko ini menganggapi pertemuan pimipinan dan fungsionaris delapan parpol menengah di Jateng yakni Partai Golkar, PKB, PAN, PPP, PKS, Partai Gerindra, Partai Hanura, dan PKNU di Hotel Crown, Kota Semarang, Minggu (30/12/2012). Dalam pertemuan itu muncul wacana bekoaliasi mengusung cagub dari kader partai sebagai alternatif cagub yang sudah beredar selama ini yakni incumbent atau petahana Gubernur Jateng, Bibit Waluyo, Wakil Gubernur Jateng, Rustriningsih, dan Sekretaris Daerah Pemprov Jateng, Hadi Prabowo.
Joko menyatakan, deklarasi koalisi delapan parpol serta nama cagub yang akan diusung harus segera direalisasikan paling lama pekan kedua Januari 2013. Dia mengakui untuk menyatukan dan menyamakan persepsi delapan parpol yang memiliki latar belakang poltik berbeda sangat sulit. ”Kalau koalisi ini tak segera direalisasikan patut dipertanyakan. Ada apa dengan agandea pertemuan delapan parpol ini?,” ujarnya.
Direktur Lembaga Pengkajian Survei Indonesia (LPSI) Jateng, M Yulianto, menyatakan langkah koalisi delapan parpol papan tengah belum terlambat. ”Koalisi delapan parpol belum terlambat, meski rawan konflik kepentingan,” tandas dia.
Dia menilai, rencana koalisi delapan parpol yang digagas Partai Golkar ini, karena partai berlambang pohon beringin mengalami kebuntuan komunikasi politik dengan cagub yang akan diusung yakni Bibit Waluyo.
Bibit Waluyo merupakan salah satu dari tiga rekomendasi nama cagub pada Rapat Pimpindan Daerah (Rapimda) Partai Golkar di Solo beberapa waktu lalu. Dua cagub lainnya yakni Ketua Umum DPD Partai Golkar Jateng, Wisnu Suhardono, dan pengurus DPP Firman Subagyo. ”Komunikasi politik dengan Bibit mandek setelah Bibit menginginkan calon wakil gubernur (cawagub) Hadi Prabowo. Padahal Golkar menginginkan posisi cawagub diisi kader mereka,” beber dia.
Sementara, Gubernur Jateng, Bibit Waluyo mengingatkan kepada seluruh masyarakat, khususnya kader parpol menjaga iklim kondusif dan stabilitas pada pelaksanaan pilgub 2013. Menurut Bibit, pada 2013 suhu politik di Jateng akan meningkat terkait pelaksnaan pilgub serta persiapan pemilu legislatif dan pemilihan presiden dan wakil presiden 2014. ”Jangan sampai gara-gara agenda politik merusak kondisi stabilitas Jateng yang kondusif ini,” kata mantan Pangdam IV/Diponegoron ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar