Senin, 07 Januari 2013

Polsek Heboh

BUKITTINGGI- Tiga orang oknum anggota Polsek Kota Bukittinggi menganiaya seorang warga sipil. Penyebabnya, rebutan pengelolaan WC umum. Tidak terima dengan pengeroyokan tersebut, korban melaporkan mereka ke unit Propam Polres Bukittinggi.

Kini, ketiga anggota Polsek Kota Bukittinggi, yakni GT, Zul, dan Mun, diperiksa di ruang unit Propam Polres Bukittinggi terkait laporan penganiayaan tersebut.

Kisah penganiayaan tersebut dilaporkan Mulyono (48), warga jalan Perwira Ujung Kelurahan Belakang Balok Bukittinggi. Hasil visum Rumah Sakit Achmad Mochtar Bukittinggi, mencatat korban Mulyono mengalami luka lebam pada bagian dada dan lengan serta di beberapa bagian tubuh lainnya.

Menurut Mulyono, dia dianiaya oknum polisi saat sedang menjaga WC umum di kawasan Janjang Gudang Bukittinggi. Tiba-tiba dia didatangi oleh tiga oknum polisi dari Polsekta Bukittinggi. Oknum polisi itu meminta dirinya hengkang, dengan alasan pengelolaan toilet telah diambil alih oleh Polsek Kota Bukittinggi.

“Ini masalah pengelolaan WC, sewaktu saya ke bagian toilet, datang 3 orang pria yang tidak saya kenal, langsung memukul saya, saya dipukuli di bagian perut, dada, pinggang, lalu saya dibawa ke polsek dengan mobil, selama diatas mobil saya dipukuli lagi, yang memukuli saya itu ternyata buser Polsek,” katanya.

Mulyono mengatakan, sangat menyayangkan penganiayaan tersebut, karena dilakukan di hadapan anaknya yang masih berumur delapan tahun. Akibatnya, anaknya trauma tidak mau lagi pergi dengan korban.

Sementara itu, Kapolres Bukittinggi AKBP Eko Nugrohadi mengakui sedang memeriksa ketiga bawahannya. ”Saya sebagai atasan di internal anggota saya, akan Saya tindak, anggota yang terlibat sebetulnya 1 orang, yang lain melihat dari atas, mereka akan dikenai sanksi tindakan disiplin,” katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar