JAKARTA- Direktur Eksekutif Soegeng Sarjadi Syndicate
(SSS), Toto Sugiarto menilai langkah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
(SBY) yang secara tiba-tiba blusukan disebabkan oleh kesadaran Presiden
SBY atas kemungkinan kekalahan Partai Demokrat pada Pemilu 2014.
Menurut
Toto, selaku Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Presiden SBY sangat
sadar, bila tidak segera melakukan manuver politik, partainya akan
merosot pada Pemilu mendatang. "Itu bagian dari strategi untuk
mempertahankan Partai Demokrat. SBY sudah sadar kalau suara Partai
Demokrat menurun, dan siap-siap kalah dalam pemilu. Atas dasar itulah
dia berusaha untuk mempertahankan Partai Demokrat," kata Toto saat
berbincang dengan wartawan di Hotel Santika, Slipi, Jakarta Barat,
Minggu (6/1/2013).
Selain itu, langkah tersebut dinilai Toto juga
bertujuan untuk memuluskan agenda politik pribadi SBY, yakni menjaga
eksistensi Cikeas dalam politik nasional. "Ini juga berkaitan dengan
kepentingan keluarga Cikeas agar tetap berada di kekuasaan. SBY punya
agenda agar klan politiknya tetap berkuasa," paparnya.
Banyak
pihak yang menilai langkah Presiden SBY itu sangat telat. Namun tidak
demikian dengan Toto. Menurutnya, masih cukup waktu untuk SBY berbuat
sesuatu guna membersihkan citra Partai Demokrat serta pemerintahan yang
dia pimpin. "Kalau dalam politik tidak ada istilah telat, begitu
kesadaran diperoleh harus cepat dilakukan. Sekarang kan masih 1,5 tahun
lagi, jadi masih cukup waktu untuk mengubah segalanya. Kalau dari segi
momen masih cukup waktu untuk ke 2014," tutup Toto.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar